Powered By Blogger

Selasa, 29 Oktober 2013

Karya Ilmiah

Pengertian Metode Ilmiah

Metode Ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:

1.) Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2.) Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3.) Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4.) Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)


Tujuan Karya Ilmiah

1.) Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

2.) Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

3.) Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

4.) Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.

5.) Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.


Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

*) Bagian Pembuka

Cover
Halaman judul.
Halaman pengesahan.
Abstraksi
Kata pengantar.
Daftar isi.
Ringkasan isi.

*) Bagian Isi

#) Pendahuluan

Latar belakang masalah.
Perumusan masalah.
Pembahasan/pembatasan masalah.
Tujuan penelitian.
Manfaat penelitian.

*) Kajian Teori atau Tinjauan Kepustakaan

Pembahasan teori
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
Pengajuan hipotesis

*) Metodologi Penelitian

Waktu dan tempat penelitian.
Metode dan rancangan penelitian
Populasi dan sampel.
Instrumen penelitian.
Pengumpulan data dan analisis data.

*) Hasil Penelitian

Jabaran varibel penelitian.
Hasil penelitian.
Pengajuan hipotesis.
Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.

*) Bagian Penunjang

Daftar pustaka.
Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
Daftar Tabel


Sikap Ilmiah

Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah

Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

*) Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya. Contohnya : “Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya? Dan seterusnya”.

*) Sikap Kritis
Sikap kritis terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

*) Sikap Terbuka
Sikap terbuka dapat dilihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

*) Sikap Objektif
Sikap objektif terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

*) Sikap Rela Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pen
dapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

*) Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran
Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.

*) Sikap Menjangkau ke Depan
Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
Sikap-sikap ilmiah yang dijelaskan diatas, kiranya juga harus ada pada diri Anda ketika menyusun karya ilmiah. Kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan sikap ilmiah harus Anda buang jauh-jauh, misalnya sikap menonjolkan diri dan tidak menghargai pendapat orang lain, sikap ragu dan mudah putus asa, sikap skeptis dan tak acuh terhadap masalah yang dihadapi.


Referensi

menulisbukuilmiah.blogspot.com/2008/10/karya-tulis-ilmiah-ciri-dan-sikap.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah


Sabtu, 19 Oktober 2013

Karya Ilmiah, Karya Semi Ilmiah dan Karya Non Ilmiah

Karya Ilmiah

Pengertian Karya Ilmiah

Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

Bentuk Karya Ilmiah

Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.

*) Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.

*) Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.

*) Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.


Ciri-Ciri Karya Ilmiah

*) Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

*) Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

*) Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

*) Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


Macam-Macam Karya Ilmiah

*) Skripsi
Adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

*) Tesis
Adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.

*) Disertasi 
Adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.


Karya Semi Ilmiah

Pengertian Karya Semi Ilmiah

Merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen, Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.

Ciri - Ciri Karya Semi Ilmiah

1.) Ditulis berdasarkan fakta pribadi. Fakta yang disimpulkan subyektif. 
2.) Gaya bahasa formal dan popular. 
3.) Mementingkan diri penulis. 
4.) Melebihkan-lebihkan sesuatu. 
5.) Usulan-usulan bersifat argumentative
6.) Bersifat persuasif.

Macam - Macam Karya Semi Ilmiah

1.) Artikel.
2.) Editorial.
3.) Opini. 
4.) Feuture.
5.) Reportase.
6.) Manga.


Karya Non Ilmiah

Pengertian Karya Non Ilmiah

Adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri - Ciri Karya Non Ilmiah

1.) Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.) Fakta yang disimpulkan subyektif
3.) Gaya bahasa konotatif dan populer
4.) Tidak memuat hipotesis
5.) Penyajian dibarengi dengan sejarah
6.) Bersifat imajinatif
7.) Situasi didramatisir
8.) Bersifat persuasif
9.) Tanpa dukungan bukti

Jenis - Jenis Karya Non Ilmiah

1.) Dongeng
2.) Cerpen
3.) Novel
4.) Drama
5.) Roman.

Sifat - Sifat Karya Non Ilmiah

*) Emotif
Kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.

*) Persuasif 
Penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative

*) Deskriptif 
Pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.


Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non Ilmiah

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.

*) First
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.

*) Second
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.

*) Third
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian. Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.


Referensi

http://genryusai.wordpress.com/2012/03/31/pengertian-karangan-ilmiahkarangan-non-ilmiah-dan-karangan-semi-ilmiah/
http://makalahpendidikan.blogdetik.com/pengertian-karya-ilmiah-lengkap/
http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/
http://sananiria.blogspot.com/2012/10/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam_29.html



Jumat, 04 Oktober 2013

Metode Berpikir Deduktif & Induktif

Tugas Ke-2 Bahasa Indonesia


Cara Berpikir Deduktif

Deduktif atau Deduksi berasal dari Bahasa Inggris yang mempunyai pengertian penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum, menemukan suatu hal khusus dari yang umum lalu ditarik kesimpulan yang sifatnya khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus.

Metode atau cara berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.


Cara Berpikir Induktif

Induktif atau Induksi memiliki arti yang terbalik dengan Deduktif, yaitu cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum. Induksi juga merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual atau khusus.

Metode atau cara berpikir Induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal yang sifatnya khusus ke hal yang bersifat umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah metode berpikir induktif.


Jenis-jenis Metode Berpikir Deduktif dan Induktif

Metode Deduktif

Metode berpikir secara deduktif bisa juga disebut Silogisme, yaitu suatu proses penarikan kesimpulan yang disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Silogisme dibagi menjadi 3 yaitu Silogisme Kategorial, Silogisme Hipotetik dan Silogisme Alternatif. Contoh dari ketiga jenis silogisme ini pada dasarnya sama, yaitu silogisme yang memiliki proposisi, yang membedakan adalah premis dan term penengah.

Contoh:
Jika sekarang hujan saya naik becak (premis umum)
Sekarang hujan (premis khusus)
Saya naik becak (konsklusi/kesimpulan)


Metode Induktif

Metode berpikir secara induktif merupakan suatu alat generalisasi dari pemikiran kita untuk kemudian dijadikan suatu pegangan umum atas kejadian tertentu. Sains probablistik biasanya sangat menyukai cara berpikir seperti ini. Contoh berpikir secara induktif kebanyakan berdasarkan dari pengetahuan kita sehari-hari dalam kehidupan kita.

Contoh:
Allison meninggal dunia
Patricia meninggal dunia
Ericha meninggal dunia
Allison, Patricia dan Ericha adalah manusia
Maka kesimpulannya atau kasus khususnya adalah bahwa setiap manusia pasti akan meninggal dunia.


Sumber Artikel

http://hasanaguero.wordpress.com/2012/05/14/berpikir-induktif-dan-deduktif/
http://dhaniharjay.blogspot.com/2013/04/berpikir-deduktif.html