Perkembangan Dana Pembangunan Indonesia
APBN adalah konsep perencanaan pembangunan yang memiliki
jangka pendek, karena itulah APBN selalu disususn setiap tahun. Secara
gari besar APBN terdiri dari pos – pos sebagai berikut :
a.) Sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri
dan penerimaan pembangunan
b.) Sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran
pembangunan
Bangsa kita sedang memasuki era
perkembangan dimana era ini seperti halnya perusahaan membutuhkan modal yang
besar. Dari masa orde baru bangsa kita sudah memulai langkah pijakan
pembangunan dimana kita kenal dengan PELITA. Namun setelah lengsernya orde baru
dan berganti menjadi era reformasi maka rencana pembangunan atau action plannya
berubah, jika kita lihat sekarang ini focus pembangunan masih bias dikarenakan
adanya banyak pihak yang berkepentingan dan lebih mementingkan golongan sendiri
dari pada masyarakat pada umumnya. Seperti kita ketahui bangsa kita meminjam dana
dari luar negeri. Hal ini tidak terlepas dari peranan sektor migas yang saat
itu sangat dominan, serta dengan dukungan beberapa kebijakan pemerintah dalam
masalah perpajakan dan upaya peningkatan penerimaan negara lainnya. Untuk
menghindari terjadinya deficit anggaran pembangunan, Indonesia masih
mengupayakan sumber dana dari luar negeri, dan meskipun IGGI ( Inter
Govermmental Group on Indonesia ) bukan lagi menjadi forum Internasional yang
secara formal membantu pembiayaan pembangunan di Indonesia, namun dengan
lahirnya CGI ( Consoltative Group on Indonesia ) kebutuhan pinjaman luar negeri
sebagai dana pembangunan masih dapat diharapkan. Yang perlu diingat bahwa
sebaiknya pinjaman tersebut ditempatkan sebagai pelengkap pembangunan dan peran
tabungan pemerintahlah yang tetap harus dominan, bukan sebaliknya
Proses Penyusunan Anggaran
Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam
periode tertentu untuk melaksanakan suatu program. Secara garis
besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke bawah
(top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up)
*) Dari Atas ke Bawah (top-down)
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan
sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Secara garis besar berupa
pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar
menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program.
Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah,yaitu :
a.) Metode Kemampuan (The affordable method)
Adalah metode dimana
perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional
dan produksi tanpa mempertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
b.) Metode Pembagian Semena-mena (Arbitrary allocation method)
Merupakan
proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode
sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan
yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusian anggaran dengan baik.
c.) Metode Persentase Penjualan (Percentage of sales)
Menggambarkan efek
yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan
presentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada
dua hal, yaitu presentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang
diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang dilakukan.
d.) Melihat Pesaing (Competitive parity)
Karena sebenarnya tidak ada
perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan
akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya
dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar
e.) Pengembalian
investasi (Return of investment)
Merupakan pengembalian
keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah
uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi
lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal
dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.
*) Dari Bawah ke Atas (bottom-up)
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun.Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yaitu :
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun.Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yaitu :
a.) Metode Tujuan dan Tugas (Objective and task method)
Dengan menegaskan
pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan.
Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan
tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan
anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
b.) Metode Pengembalian Berkala (Payout planning)
Menggunakan prinsip
investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu.
Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya
promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima dari hasil
penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break
even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima.
Setelah memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan
penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
c.) Metode Perhitungan Kuantitatif (Quantitative models)
Menggunakan
sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan dalam
komputer dengan teknik analisis regresi berganda. Metode ini jarang
digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya.
Perkiraan Penerimaan Negara
APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran. APBN,
Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan
dengan UU. Secara keseluruhan sumber penerimaan negara bersumber dari
:
*) Penerimaan dalam negeri, yang terdiri dari :
#) Penerimaan Perpajakan
a.) Pajak
penghasilan (minyak dan gas, non minyak dan gas)
b.) Pajak
pertambahan nilai
c.) Pajak
bumi dan bangunan
d.) Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangun (BPHTB)
d.) Pajak
Lainnya
e.) Pajak
Perdagangan Internasional
f.) Bea
Masuk
g.) Pajak/Pengutan
Ekspor
#) Penerimaan Bukan Pajak
a.) Penerimaan
Sumber Daya Alam (minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan,
perikanan)
b.) Bagian
Laba BUMN
c.) PNPB
Lainnya
*) Penerimaan luar negeri
Penerimaan dari luar negeri dapat dihasilkan dari investasi
atau modal proyek ataupun pinjaman keluar negeri. Bisa juga didapatkan dari
ekspor barang ataupun dari visa para tourist yang datang ke Indonesia.
Perkiraan Pengeluaran Negara
Secara garis besar, pengeluaran Negara dikelompokkan menjadi dua yakni :
*) Pengeluaran Rutin
Pengeluaran yang dapat dikatakan
selalu ada dan telah terencana sebelumnya secara rutin, diantaranya
:
a.) Pengeluaran
untuk belanja pegawai
b.) Pengeluaran
untuk belanja barang
c.) Pengeluaran
untuk subsidi daerah otonom
d.) Pengeluaran
untuk membayar bunga dan cicilan hutang
e.) Pengeluaran
lain lain
*) Pengeluaran Pembangunan
Secara garis besar,yang termasuk dalam pengeluaran
pembangunan diantaranya adalah :
a.) Pengeluaran
pembangunan untuk berbagai departemen/lembaga Negara,diantaranya untuk
membiayai proyek-proyek pembangunan sektoral yang menjadi tanggung jawab
masing-masing departemen/lembaga Negara bersangkutan.
b.) Pengeluaran
pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah( Dati I dan II )
c.) Pengeluaran
pembangunan lainnya
Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara
Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan Negara, ada beberapa hal pokok yang
harus diperhatikan,yaitu :
*) Penerimaan Dalam Negeri dari Migas
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :a.) Produksi minyak rata-rata per hari
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :a.) Produksi minyak rata-rata per hari
b.) Harga
rata-rata ekspor minyak mentah
*) Penerimaan Dalam Negeri diluar Migas
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :a.) Pajak penghasilan
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :a.) Pajak penghasilan
b.) Pajak
pertambahan nilai
c.) Bea
masuk
d.) Cukai
e.) Pajak
ekspor
f.) Pajak
bumi dan bangunan
g.) Bea
materai
h.) Pajak
lainnya
i.) Penerimaan
bukan pajak
j.) Penerimaan
dari hasil penjualan BBM
Referensi
http://rakilmu.blogspot.com/2010/04/perkembangan-dana-pembangunan-di.html
http://jayamstrong.blogspot.com/2011/05/proses-penyusunan-anggaran.html
http://sarahlistiarakhma.wordpress.com/2011/05/17/perkiraan-penerimaan-negara/
http://haris14.wordpress.com/2011/05/16/perkiraan-pengeluaran-negara/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar